Penulis: Admin Sunday, 05 May 2024
Jambi, 05 Mei 2024. Di kisah inspiratif ini, pelajar MAN IC Jambi, Sucika siswa kelas XI, berbagi pengalaman unik mereka dalam Program Pertukaran ke Amerika Serikat. Dari Jambi ke Amerika, mereka menghadapi tantangan baru, memperdalam pemahaman budaya, dan mengeksplorasi ilmu pengetahuan lintas negara. Kisah ini mencerahkan perjalanan pendidikan mereka dan memotivasi untuk memimpin perubahan positif di masa depan.
21 Agustus 2023,
aku menginjakkan kaki di negara paman Sam untuk pertama kalinya. Sebagai remaja
berusia 16 tahun saat itu, aku tidak pernah mengira untuk bisa menjadi siswa
pertukaran pelajaran dengan beasiswa yang ditanggung oleh Kennedy-Lugar Youth Exchange and Study Program atau KL-YES ke Amerika serikat selama 10
bulan untuk mendapatkan pengalaman bagaimana rasanya menjadi siswa kelas
menengah atas di Amerika Serikat.
Di Amerika Serikat, aku berkesempatan untuk tinggal bersama warga lokal di Lowa, salah satu negara bagian Amerika Serikat. Tempat tinggalku dikenal sebagai salah satu tempat penghasil jagung terbanyak dengan total 12.8 Juta lahan di tahun 2018. Selain itu, Lowa juga dikenal sebagai tempat lahirnya presiden ketiga puluh satu Amerika Serikat, Herbert Hoover. Dan di tahun 2024 ini, Caitlin Clark, atlet basket perempuan yang fenomenal sedang naik daun karena pencapaiannya dengan memecahkan rekor dengan memperoleh poin terbanyak selama menjadi atlet untuk Lowa University.
Selama bersekolah di Amerika Serikat, menurutku banyak hal yang berbeda jika dibandingkan saat aku bersekolah di MAN Insan Cendekia Jambi. Aku bersekolah mulai dari jam delapan pagi hingga jam tiga sore, dimana satu harinya aku akan belajar empat pelajaran yang sama selama dua bulan. Hal yang mengejutkan untukku selama bersekolah disini adalah, ujian semester hanya dilakukan selama dua hari dimana aku ingat saat bersekolah di MAN Insan Cendekia Jambi, ujian semester bisa dilaksanakan kurang lebih selama dua minggu lamanya.
Aku merasa,
bersekolah di Amerika Serikat memberikan banyak kesempatan untukku untuk
mengeksplor diri untuk mengasah minat dan bakatku, juga meningkatkan percaya
diriku. Saat bersekolah di Indonesia, “Insecurity”
seperti rasa minder dengan lingkungan akademik selalu memberatkan pundakku
karena aku merasa lingkungan akademik yang kompetitif, tekanan untuk
mempertahankan nilai, dan kemampuan untuk menjadi sempurna di semua mata
pelajaran sekolah selalu menjadi hal yang membuatku cemas. Memang ada benarnya
bahwa sebagai pelajar kita diharuskan untuk mempunyai performa yang baik di
segala bidang akademik, namun di satu sisi, hal-hal seperti ini bisa
mempengaruhi kesehatan mental siswa.
Di Amerika Serikat,
kebanyakan siswa dan siswi di tempatku bersekolah juga menganggap bahwa sekolah
itu penting, namun aktivitas dan kegiatan untuk mengeksplor diri juga penting,
seperti mengikuti lomba olahraga berupa basket, sepakbola, atletik, ataupun
seni seperti melukis, pidato yang menurutku MAN IC Jambi mungkin sama, namun,
sekolah di Amerika Serikat sangat memfasilitasi segala kegiatan untuk para
siswa-siswinya selain di bidang akademik. Satu hal lainnya yang menurutku
penting selama menjadi siswa pertukaran pelajar di Amerika Serikat adalah,
terkadang kita ragu dan selalu membanding bandingkan diri kita dengan orang
lain, namun jangan pernah ragu untuk mengeksplor diri dan mencoba suatu hal.
Terima kasih (Sucika)